Bekasikinian.com, Kota Bekasi – AJY (17) pelaku mutilasi di Kampung Pulo Gede, RT 005 /011, Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi mengungkapkan motif lain selain balas dendam kepada korbannya DS.
Selain balas dendam karena dirinya menjadi korban sodomi, ia mengungkapkan bahwa bukan hanya dirinya yang menjadi korban sodomi yang dilakukan DS.
“Dia teringat mau membunuh itu, jangan sampai ada korban lain. Kalau ini orang (DS) masih ada, nanti melakukan hal serupa kepada yang lain,” ujar Pengacara AJY dari Pusat Advokasi Hukum dan HAM (PAHAM), pada Rabu (16/12/2020).
Korban sodomi lainnya diketahui rekan AJY juga yang merupakan kakak-beradik. Berdasarkan informasi yang didapat, korban sodomi oleh DS berjumlah 4-5 orang yang diantaranya berusia di bawah umur.
“Kejadian (sodomi) di tempat lain dan para korban melaporkan kepada pelaku (A). Ada beberapa juga yang sedang kita dampingi,” jelas Evi.
“Ada, ada (korban lain) dan itu korbannya masih kecil-kecil semua, sekitar 4 hingga 5 orang dari umur 12 hingga 17 tahun yang menjadi korban sodomi,” lanjut Evi.
Baca juga: Setelah Viral di Media Sosial, Polisi Bekuk Kelompok Remaja yang Tenteng Celurit di Jatimakmur
Sejauh ini, Evi masih terus menggali informasi dari pengakuan AJY. Ia berarap korban sodomi lainnya dapat dihadirkan sebagai saksi agar meringankan ancaman tersangka AJY.
“Kami masih kordinasi, apakah anak-anak ini nantinya bisa dihadirkan ke persidangan, kami juga ingin minta anak-anak ini didampingi psikolog atau tim hukum untuk kemudian dijadikan rekomendasi untuk majelis hakim,” terangnya.
Pelaku Mutilasi Terancam Hukuman Mati
Usai proses rekonstruksi kasus, pelaku mutilasi AJY dikenakan pasal 340 KUH Pidana subsider 338 yaitu pembunuhan yang diawali dengan perencanaan. Ancaman hukuman maksimal yaitu hukuman mati.
Namun, Evi percaya bahwa AJY bakal terbebas dari ancaman hukuman tersebut. Hal ini karena pelaku masih anak-anak, terlebih lagi ia juga merupakan korban pelecehan seksual sodomi oleh DS.
“Kami berpikirnya dia (A) tidak akan kena itu (ancaman hukuman mati) ya, karena beliau itu masih anak-anak bukan orang dewasa,” beber Evi.
Baca juga: Viral! Geng Motor di Pondok Gede Tenteng Celurit, Cek Videonya Disini
AA/Kinian