Bekasikinian.com, Kota Bekasi – Pemerintah Kota (Pemkot) sudah sepekan menerapkan adaptasi new normal, namun kasus baru penularan Covid-19 kerap timbul.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi atau Pepen mengatakan, tren penularan virus Covid-19 di masa adaptasi new normal condong terjadi di lingkungan kecil rumah ke rumah.
“Di mal kita lakukan rapid, di tempat hiburan kita lakukan rapid, belum ditemukan kluster baru dari yang kita lakukan simulasi (adaptasi new normal),” kata Pepen.
“Kluster atau kasus baru justru dari rumah ke rumah, seperti yang baru terjadi di Pejuang, itu ada tukang martabak kita tracking (telusuri) ada 7 orang (kasus baru),” lanjutnya.
Camat Medan Satria Lia Erlina juga mengatakan, kasus yang terjadi di salah satu lingkungan kelurahannya itu memang benar ada terjadi.
Kasus penularan Covid-19 ini bermula dari istri salah satu keluarga di Kelurahan Pejuang yang berprofesi sebagai pedagang martabak.
“Awalnya istrinya, dia sakit konsultasi ke dokter, dua kali konsultasi lalu dilakukan tes swab karena menujukkan gejala dan hasilnya positif,” kata Lia, Jumat (12/6/2020).
Dari situ, pihaknya langsung melakukan kordinasi bersamatim medis Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk melakukan pelacakan orang-orang terdekat yang sempat berkontak langsung.
“Kita lakukan protokoler, suaminya karena dia memang yang terdekat, kebetulan memang profesinya sebagai pedagang martabak, dia juga positif” ungkap Lia.
Baca juga: Adaptasi New Normal, CFD di Bekasi Mulai 21 Juni
Setelah itu pihaknya kembali melakukan penelusuran, sambil satu keluarga dari pedagang martabak berinisial J melakukan isolasi mandiri.
“Pertama keluarga dulu (pedagang martabak) kita lakukan isolasi mandiri. Kemudian juga tracking dengan siapa yang bersangkutan berhubungan beberapa hari terakhir,” terangnya.
Hasilnya, terdapat 10 orang yang diindikasi melakukan kontak langsung.
Seluruhnya merupakan keluarga yang tinggal bedekatan dari pedagang martabak yang lebih dulu dinyatakan positif.
“Kita lakukan sesuai protokoler dan setelah dilakukan tes swab, total ada 7 orang (temasuk pedagang martabak dan istrinya) yang positif di lingkungan tersebut,” ungkapnya.
“Tujuh orang yang dinyatakan positif ini ialah, pasangan suami istri kakak dari pedagang martabak, dua orang anak dan satu orang tua dari pedagang martabak tersebut,” terang Lia.
“Semuanya sudah kita tangani, orangtuanya kita isolasi ke RSUD Kota Bekasi sedangkan yang lainnya melakukan isolasi mandiri,” jelasnya.
Adapun untuk lingkungan sekitar tempat tinggal, saat ini dilakukan pengetatan.
“Bahkan untuk masuk ke komplek rumahnya itu kita tutup aksesnya, kalau enggak perlu-perlu sekali tidak boleh keluar masuk orang di sekitar sana,” tegas dia.
Baca juga: Awas! Pepen Sebut Tren Klaster Covid-19 Kini dari Rumah ke Rumah






