Bekasikinian.com, Kota Bekasi – Vaksin Covid-19 sedang ramai diperbincangkan publik. Dari mulai kedatangan hingga persiapan vaksinasi gelombang pertama yang akan digelar dalam waktu dekat.
Jika Presiden Joko Widodo siap menjadi orang pertama yang divaksinasi, lain halnya dengan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi yang menolak ikut vaksinasi gelombang pertama ini.
Menurutnya, sasaran vaksinasi gelombang pertama ini adalah tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan menghadapi Covid-19.
“Saya kapan saja boleh, tetapi seharusnya pemimpin itu belakangan, karena tidak mementingkan kepentingan pemimpin harus divaksin lebih dulu, sementara tenaga kesehatannya belakangan,” ujar Rahmat pada Kamis (7/1/2021).
Baca juga: 81 Kendaraan Dinas Milik Pemkab Bekasi Senilai Rp 9,6 M ‘Hilang’, Kok Bisa?
Pria yang akrab disapa Pepen itu menambahkan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah memutuskan belasan ribu tenaga kesehatan (Nakes) di Kota Bekasi akan mendapat vaksin gelombang pertama dan jika jatah itu dialihkan untuk dirinya akan mengurangi jatah untuk nakes.
“Jangan dianggap nanti takut, karena yang penting dulu adalah siapa yang setiap hari berhubungan dengan pandemi Covid-19 ini, berarti kan tenaga kesehatan yang seharusnya mendapatkan dulu,” ucap Pepen.
“Kalau saya ambil, berarti saya sudah mengurangi siapa yang paling membutuhkan,” lanjutnya.
Tercatat 11.983 tenaga kesehatan di Kota Bekasi akan menerima vaksin Covid-19. Hal ini disampaikan ole Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dezy Syukrawati.
“Saat ini semuanya masih dalam tahap persiapan,” pungkas Dezy.
Baca juga: Diterapkan Mulai 11 Januari, Apa Bedanya PSBB dengan PPKM?





