Bekasikinian.com, Kota Bekasi – Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi berterus terang tidak khawatir jika terjadi kelonjakan kasus Covid-19 jika new normal sudah diterapkan.
Rahmat Effendi atau yang akrab disapa Pepen ini yakin bahwa pihaknya mampu mengantisipasi jika terjadi lonjakan kasus Covid-19.
“Kalau ada (lonjakan kasus Covid-19) enggak masalah, enggak perlu ada yang ditakutkan lagi sekarang. Ngapain mesti takut, orang kita alatnya ada, rumah sakitnya ada, apa yang mesti kita takutin sekarang, kecuali di awal-awal,” ujar Pepen, Rabu (27/5/2020).
Ia menyatakan saat ini kasus Covid-19 di Kota Bekasi melandai, angka reproduksinya mencapai angka 0,71. Karena itu, menurut Pepen, lazim jika Kota Bekasi siap sambut new normal.
“Kita tinggal 12 orang (positif Covid-19). Artinya, kalau kita lihat dari siklus ini, sementara yang sehat sudah seperti ini, yang meninggal sudah sedikit, yang sakit sedikit, boleh dong kita survive. Jadi kita tidak perlu lagi takut dengan persoalan epidemiologi itu, kita jalani saja,” kata Pepen.
Baca juga: Kangen Nge-Mal? 22 Mal di Bekasi Dibuka 30 Mei, Ini Daftarnya
Walau nantinya sudah diterapkan new normal di Kota Bekasi, Pepen menegaskan bahwa protokol pembatasan sosial masyarakat akan tetap dilakukan.
Selain itu, berbarengan dengan penerapan new normal, pihak Pemkot akan tetap memeriksa warganya secara rutin terkait Covid-19. Dengan upaya tersebut, penyebaran Covid-19 di Bekasi bisa terlacak dengan cepat. Pepen menyebutkan Pemkot Bekasi saat ini masih memiliki 7.000 rapid test dan 3.000 kit PCR yang siap digunakan untuk pemeriksaan Covid-19.
“Masih banyak kita punya 7.000-an rapid (test), kurang nanti kita bisa beli lagi, terus kit PCR kita masih punya 3.000-an karena dinkes kemarin beli 10.00 di awal-awal, sekarang kan banyakan tes swab PCR. Itu kit PCR memang agak mahal Rp 1 juta, terus rumah sakit masih ada 5.000, artinya kita punya 15.000,” jelasnya.
Baca juga: Sukses Beradaptasi di Fase New Normal, Ini Tipsnya






