Bekasikinian.com, Bekasi – Pemerintah Kota Bekasi menjaring ratusan gelandang dan pengemis (gepeng) dalam dua pekan terakhir di 12 kecamatan. Hal tersebut merupakan upaya pencegahan penyebaran virus corona jelang hari raya Idul Fitri.
Kepala Bagian Humas Setda Kota Bekasi, Sajekti Rubiah mengatakan menjelang hari raya Idul Fitri gelandangan dan pengemis mulai menjamur di Kota Bekasi.
“Ada sekitar 149 gepeng maupun manusia gerobak yang kami amankan selama dua pekan ini,” ujarnya, Senin (18/5/2020).
Dari total 149 orang yang terjaring, sebanyak 91 orang diantaranya sudah dipulangkan ke daerah asal. Sedangkan sisanya masih berada di rumah singgah di Kecamtan Jatiasih untuk di bina dan akan dipulangkan ke daerah asalnya nanti.
Baca juga: Remaja yang Masih Berkerumun Di Tengah PSBB Bekasi Akan Diamankan Polisi
Menjamurnya gepeng dan manusia gerobak menjelang lebaran dirasa cukup meresahkan masyarakat, terutama untuk pengguna jalan dan pengguna transportasi umum. Bahkan ada beberapa diantara mereka jika tidak diberi uang akan memaksa dan dirasa sangat menggangu kenyamanan masyarakat.
Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi, Ahmad Yani memaparkan bahwa gepeng dan manusia gerobak memilih Kota Bekasi karena merupakan perekonomian yang mulai membaik, banyaknya perumahan dan pusat perbelanjaan dan juga merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Ibu Kota DKI Jakarta.
“Karena perekonomian masyarakat di sini mulai membaik, mereka memanfaatkan peluang itu dengan mencari belas kasihan warga,” ujarnya.
Berdasarkan data, gepeng dan manusia gerobak biasanya berada di ruas protokol seperti Jalan Ahmad Yani, Jalan Ir. Djuanda, Jalan Sudirman, Jalan Mayor Hasibuan, Jalan Cut Meutia dan Jalan Chairil Anwar.
Ahmad Yani pun menegaskan akan langsung merazia dan membawa mereka ke rumah singgah Depsos di Bekasi Timur jika para gepeng dan manusia gerobak.
Baca Juga: Marak PSBB, Calo Bus di Terminal Bekasi Malah Jamin Mudik ‘Anti Gagal’





