Bekasikinian.com, Kabupaten Bekasi – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi akhirnya menggelar simulasi kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka sebelum pelaksanaan pembelajaran tatap muka pada Januari 2021.
Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja yang meninjau persiapan itu menyebut, simulasi ini dilakukan sebagai langkah persiapan dan memastikan protokol kesehatan (prokes) betul-betul dijalankan dengan benar pada saat KBM pada Januari mendatang.
“Hari ini simulasi terhadap yang nantinya kita memang rencananya di bulan Januari 2021 akan melakukan KBM tatap muka, tentu harus ada persiapan-persiapan,” ucap Eka pada Selasa (15/12/2020).
Menurutnya, Pemerintah Daerah memiliki kewenangan untuk menilai sekolah yang dinyatakan siap untuk menyelenggarakan KBM.
“Tentu yang sekolah negeri ini jadi kewenangan kita, maka kita sudah persiapkan tempat cuci tangan injak, tidak ada sentuhan, terus fasilitas sanitasi toilet berkonsep adaptasi kebiasaan baru,” lanjutnya.
Baca juga: Vokalis Band Dikeroyok Sekuriti Klub Malam di Jatisampurna, Cek Videonya Disini
Kapasitas kelas akan dikurangi maksimal 50 persen, atau maksimal 15 siswa per kelas.
Sebelum masuk, siswa akan berbaris di luar sekolah lengkap dengan masker serta face shield. Lalu setiap siswa akan diukur suhu tubuhnya, jika dibawah 37,4 derajat bisa diperbolehkan masuk ke dalam kelas.
“Kita lihat tadi setiap murid masuk sekolah harus diperiksa suhu tubuhnya, kemudian cuci tangan. Kita tidak izinkan ekskul. Kita evaluasi terus sekolah, mudah-mudahan ini berhasil dalam menghadapi new normal,” ujar Eka.
Siswa tidak diperbolehkan ke luar ruangan kecuali untuk buang air kecil maupun besar, dan harus menyiapkan bekal makanan.
KBM nantinya direncanakan akan terbagi menjadi dua shift, ketika shift satu selesai, kelas akan disterilkan. Setelah 30 menit kemudian, shift dua diperbolehkan untuk masuk.
Baca juga: Viral Pernikahan Unik di Bekasi, Sepasang Cupang Jadi Mas Kawinnya





