Bekasikinian.com, Kabupaten Bekasi – Ratusan warga Perumahan Grand Cikarang City (GCC) melakukan aksi unjuk rasa kekecewaan mereka terkait buruknya kualitas air yang disalurkan water treatment plant (WTP) milik PT Tirta Pertiwi pada Senin (19/10/2020).
Warga yang mulai geram tersebut langsung menggeruduk WTP milik PT Tirta Pertiwi di Desa Karangharja, Kecamatan Cikarang Utara, kabupaten Bekasi.
Ahmad, ketua RW setempat mengatakan aksi tersebut adalah puncak dari kekecewaan warga lantaran dalam waktu beberapa hari terakhir air yang mereka terima untuk keperluan sehari-hari berbau tidak sedap dan nampak berbusa.
“Beberapa hari terakhir ini, air yang disalurkan WPT airnya bau, berbusa, dan tidak layak digunakan untuk mandi, cuci piring, dan baju,” ujarnya, Senin (19/10/2020).
Ahmad khawatir buruknya kondisi air yang warga terima akan berdampak langsung pada kesehatan warga. Lantaran, air yang warga terima dalam kondisi tidak layak salur.
Baca juga: Zona Merah di Jawa Barat Tersisa Dua, Kabupaten Bekasi Salah Satunya
Selain itu, Haksa, salah satu warga Blok A Perumahan GCC mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Bekasi harus mengetahui apa yang terjadi sebab menurutnya warga tengah dizolimi terkait air bersih.
“Kami hanya minta air bersih, tidak usah pakai macem-macem. Kalau ikan saja mati karena air tersebut, apalagi manusia. Pemerintah jangan hanya diam warganya dizolimi,” ujar Haksa.
Sementara, penanggung jawab WTP Tirta Pertiwi, Nurdin menuturkan bahwa penyebab air bau dan berbusa berada di hulunya. Air yang sangat hitam dan berbau sehingga saat masuk ke danau WTP air berubah menjadi hitam juga.
“Yang jelas ada zat kimia yang masuk ke danau WTP, sehingga menyebabkan air terkontaminasi, hitam dan berbau,” ujar Nurdin.
“Rencananya, kami akan menghentikan aliran air ke pelanggan. Kemudain, air yang ada di danau akan dikuras termasuk akan memanggil pihak PJT untuk mempertanyakan apa penyebab hal tersebut terjadi,” sabung Nurdin.
Baca juga: Siap-siap! Warga Bekasi Diimbau Waspadai Fenomena Puncak La Nina






