Bekasikinian.com, Kota Bekasi – Gambar mural yang menghiasi kolong flyover Rawa Panjang kini menjadi daya tarik bagi warga khususnya warga Kota Bekasi. Terdapat tiga gambar mural dengan tema yang berbeda-beda.
Hasil mural yang ciamik membuat ketiganya kini menjadi objek berburu bagi para fotografer Bekasi maupun warga yang hanya sekedar untuk berswafoto.
Nah! dibalik viralnya gambar-gambar mural di tembok-tembok kolong flyover, Bekasikinian.com berkesempatan untuk mewawancarai orang-orang yang “bertanggung jawab” atas indahnya karya mural ini.
Adalah Spasi, komunitas pegiat seni asal Kota Bekasi. Komunitas ini yang membuat gambar mural di kolong flyover Rawa Panjang. Mereka diberi ruang berkarya oleh Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto untuk memvisualisasikan hal-hal yang identik dengan Kota Bekasi.
“Awalnya, kami sering gambar-gambar di jalan. Kemudian Wakil Wali Kota Pak Tri Adhianto ngeliat gambar anak-anak kita dari komunitas semua. Terus akhirnya dicoba di flyover, karna flyover kan diliat masyarakat banyak,” kata Erwin, Ketua Spasi, Jumat (4/9/20).
Erwin juga mengungkapkan alasan mengapa karya-karya dari Spasi bisa viral. Menurutnya, karena mural di flyover belum pernah ada sebelumnya di Kota Bekasi.
Baca juga: Ini Daftar 22 Perusahaan di Kab. Bekasi yang Laporkan Kasus Positif Corona
“Mungkin ini baru pertama kalinya juga kan di Kota Bekasi, sebelumnya belum ada flyover yang di mural seperti ini. Hasilnya juga sesuai ekspektasi, mungkin itu alasan kenapa bisa sampe viral,” lanjut Erwin.
Mengenai tema mural dimasing-masing tembok, Erwin menjabarkan ketiganya yaitu Planet Bekasi, Indahnya Keberagaman, dan yang terakhir Bekasi Lawan Covid-19.
View this post on InstagramA post shared by Spasi_Art Collective (@_spasi_) on
“Pertama itu (Planet Bekasi), karna kita (warga Bekasi) kan dulu sering di bully tuh. Terkenalnya planet, jadi kita visualin Planet Bekasi seperti itu,” sambungnya.
“Kedua (Indahnya Keberagaman), itu artinya di Bekasi tuh gak mandang dia siapa atau kita siapa gitu. Semua tuh kita bareng-bareng tinggal di Bekasi,” terangnya.
Selama proses pengerjaan, komunitas Spasi membutuhkan setidaknya delapan jam per tiang atau tembok penyangga flyover Rawa Panjang.
“Kita kalo untuk satu tiang sekitar delapan jam, jadi untuk dua tiang itu kira-kira enam belas jam, kebagi jadi dua hari,” ungkapnya.
Baca juga: Soal Temuan Kuno di Bekasi, Tim Ahli Cagar Budaya Minta Pemkot Bangun Museum






