Bekasikinian.com – Sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia maupun lainnya, untuk menjemur badan di pagi hari sebelum melakukan aktivitas yang lainnya.
Berjemur dan mendapatkan cahaya matahari pagi dipercaya membawa banyak manfaat bagi tubuh.
Biasanya, banyak orang mulai keluar rumah dan berjemur pada jam 07.00 atau sebelum dan setelahnya, dengan pertimbangan sinar yang ada belum terlalu terik sehingga tidak menyengat di kulit.
Namun, ternyata itu adalah waktu yang kurang tepat untuk berjemur. Pemahaman yang keliru ini justru tidak akan banyak mendatangkan manfaat yang dicari, sebaliknya risiko gangguan kesehatan lah malah bisa didapat.
Hal itu diungkapkan Ahli Gizi Komunitas dr. Tan Shot Yen menjelaskan hal tersebut melalui sebuah video di akun YouTube-nya.
Waktu yang tepat untuk menjemur badan di bawah sinar matahari adalah sekitar pukul 10.00, bukan lebih pagi dari itu.
“Yang kita butuhkan sebetulnya adalah ultraviolet B. Ultraviolet B ini gelombangnya lebih pendek. Jadi itu sebabnya kita harus tunggu sedikit mataharinya naik. Jadi kita di khatulistiwa, jam 10 sudah ada. Jadi itu adalah alasan kita jemurnya jam 10.00,” ujar Tan.
Baca juga: Tips Menghadapi Corona Ala Jokowi
Menurutnya, dalam berjemur tidak perlu berlama-lama, cukup berjemur selama 15-20 menit, mengingat sinar matahari juga sudah cukup panas.
Tan menjelaskan, ultraviolet B yang dibawa sinar matahari di pukul 10.00 akan bekerja bersama kolesterol yang ada di bawah permukaan kulit membentuk Vitamin D3.
“Jadi ultraviolet B yang mengandung provitain B3 bersama kolesterol di bawah kulit kita akan membentuk vitamin D3. Nah, vitamin D3 inilah menjadi sumber kekebalan tubuh manusia,” sebut dia.
Selain itu, Vitamin D3 juga berfungsi untuk mencegah kanker dan mencegah penyakit autoimun.
Apa sebetulnya yang membuat berjemur penting dilakukan di tengah pandemi?
Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, Prof. DR. Dr. Budi Setiabudiawan, Sp.A(K), M.Kes menjelaskan kegunaan berjemur selain untuk mengoptimalkan pertumbuhan tulang, Vitamim D juga penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh seseorang.
“Dengan adanya Vitamin D, fungsi sel imun akan meningkat, sehingga virus akan ditangkap dan dimatikan,” ungkapnya.
Budi menambahkan, bagi orang yang masih sehat, berjemur bisa menjadi salah satu cara mencegah penularan virus corona. Sementara bagi yang sudah terkena, konsumsi Vitamin D juga bisa membantu mempercepat pemulihan.
Hanya saja, jika berjemur tidak memungkinkan bagi pasien corona, mereka bisa mengonsumsi Vitamin D melalui suplemen.
“Tapi selama bisa dengan sinar matahari, lebih bagus sinar matahari karena gratis, tidak usah bayar asal sesuai kebutuhan. Dan (sinar matahari) bertahan lebih lama daripada suplemen,” ungkapnya.
Baca juga: Cemas Akibat Virus Corona? Tenang, Ini Cara Menghadapinya





